Selasa, 07 Maret 2017

BIMBINGAN KONSELING UNTUK SANTRI DALAM PESANTREN




Seiring perkembangan zaman problematika yang dihadapi semakin rumit dan beragam. Baik yang bersifat formal ataupun non formal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu tindakan dalam memecahkan problematika tersebut. Salah satunya bidang yang menangani hal tersebut adalah Bimbingan Konseling.
Dalam sekian pembahasan, sering kita dengar bimbingan konseling hanya di fokuskan dalam pendidikan formal seperti di tingkat sekolah dan sebagainya. Bagaimana dengan bimbingan konseling di pesantren untuk santri? Apakah akan sama dalam penanganannya?
Pada dasarnya bimbingan konseling memiliki banyak fungsi, seperti membimbing siswa untuk memotivasi diri bahwa mereka adalah suatu pribadi yang unik dan mampu bersaing, memantau masalah-masalah siswa yang berkaitan tentang masalah kelainan tingkah laku dan adaptasi. Sulitnya salah satu siswa untuk bergaul dan cenderung mengasingkan diri dari teman-temannya memiliki akar permasalahan yang biasanya beruntun.
Hal tersebut merupakan fungsi dari bimbingan konseling di sekolah. Pesantren pun merupakan salah satu organisasi yang memerlukan adanya bimbingan konseling bagi santrinya, bedanya dengan sekolah pesantren lebih bersifat religius. Oleh karena itu akan di dapati sebuah bimbingan konseling yang religius dalam pesantren tersebut guna memecahkan problematika santrinya. Ketika dalam sekolah guru BK merupakan seorang pembimbing atau konselor, maka beda lagi dengan di pesantren. Umumnya dalam pesantren seluruh bidang diserahkan kepada pengurus pesantren. Penguruslah yang melaksakan penjadwalan kajian kitab, jadwal kebersihan, hingga pemenuhan kebutuhan akan santri. Begitupun dengan bimbingan konselingnya. Dalam pesantren, penguruslah yang memberikan bimbingan dan konseling kepada santri yang bermasalah. Ketika permasalahan yang dihadapi semakin rumit dan tidak bisa dipecahkan, seorang pengurus biasanya memberi tahukan hal tersebut kepada kyainya. Dengan alasan agar santri yang bermasalah bisa meluruskan tujuan awalnya kembali. Karena dalam pesantren keyakinan akan keberkahan kyai masih terjunjung tinggi.
Adanya lembaga bimbingan dan konseling telah menjadi salah satu pelayanan yang penting dan dibutuhkan termasuk di pesantren. Menurut Suradi (1996) ada sepuluh alasan mengapa pelayanan bimbingan konseling perlu diadakan khususnya disekolah, yaitu : 
1. Membantu siswa agar berkembang dalam semua bidang
2. Membantu siswa untuk membuat pilihan yang sesuai pada semua tingkatan sekolah.
3. Membantu siswa membuat perencanaan dan pemilihan karier di masa depan (setelah tamat)
4. Membantu siswa membuat penyesuaian yang baik disekolah dan juga diluar sekolah
5. Membantu dan melengkapi upaya yang dilakukan orang tua di rumah
6. Membantu mengurangi atau mengawasi dan kelambanan dalam sistem pendidikan
7. Membantu siswa yang memerlukan bantuan khusus 
8. Menambah daya tarik sekolah terhadap masyarakat (user)                            
9. Membantu sekolah  dalam mencapai sukses pendidikan (akademik) baik pada tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi;
10. Membantu mengatasi masalah disiplin pada siswa.
Jika dikaitkan dengan pesantren yang sifatnya hampir sama dengan sekolah, maka akan disimpulkan dari sepuluh alasan perlunya bimbingan konseling dalam pesantren. Hal tersebut karena bimbingan konseling di pesantren dapat membantu santri dalam mengatasi permasalah yang ada di sekitar pesantren, maupun di luar pesantren, mampu memberikan motivasi santri untuk bisa memiliki sifat adaptasi yang tingggi dengan lingkungan agar merasa nyaman tinggal di pesantren, meluruskan tujuan dari awal santri datang ke pesantren.
Paparan di atas menjelaskan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling perlu diadakan di pesantren agar membantu santri dalam mencapai tujuan yang diinginkan, membantu santri untuk mengembangakan potensi religius yang ada pada diri mereka agar mereka dapat menghasilkan perubahan positif dalam dirinya sendiri dengan tinggal di pesantren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar